Perhatikan tanda baca dari
contoh kalimat
1. Tanda petik pembuka kalimat (“) selalu berdekatan
dengan kata sesudahnya. Tidak perlu diberikan spasi. Contoh: “Oh…, atau “Kamu…”
2. Tanda petik penutup kalimat (“) selalu berada di
belakang atau setelah tanda titik. Dahulukan tanda titik setelah itu baru
gunakan tanda petik penutup.
Contoh:
“…Pakde punya.”
3. Tanda petik penutup kalimat (“) jika masih menggunakan
kalimat penjelas siapa yang berbicara maka, kata penjelas tidak boleh
menggunakan huruf besar dan tidak boleh ada tanda titik (.), melainkan
menggunakan tanda koma (,). Contoh: “…Pakde punya,” jawabnya
dengan gembira.
4. Penggunaan kata sambung “di” harus sesuai pada
kalimat. A. Kata sambung “di” untuk menunjuk kata benda dan tempat, lokasi, waktu
harus dipisah. Contoh: di sini
– di sana – di mana-mana – di waktu lalu – di saat itu – di depan, dll.
B.
kata sambung “di” untuk menunjuk kata kerja harus di sambung. Contoh: dimakan – disuruh – diminta – dimarahi – digigit – dipukul, dll
0 comments:
Post a Comment