Tuesday, April 19, 2016

makalah Sejarah Sastra Melayu Syair Abdullah Bin Abdul Kadir Munsyi



Sejarah Sastra Melayu
Syair Abdullah Bin Abdul Kadir Munsyi

Makalah Ini Disusun Oleh Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Sastra Melayu
Dosen Pengampu : Drs. Jamal D. Rahman. M. Hum
Description: C:\Users\acer\Downloads\images (2).jpg













Disusun Oleh :
Kelompok VI :
Avit Kurniasari           (11150130000034)
Nur Alamsyah             (11150130000027)
Nuraini                        (11150130000011)
Risnawati                    (11150130000021)
Kelas : PBSI / A
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015





KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Bismillahirrahmanirrahim.,
            Puji dan syukur kami panjatkan Ke- Hadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan sebuah karya tulis yang berjudul “ Syair Abdullah Bin Abdul Kadir” yang didalamnya memuat syair-syair yang ditulis oleh  Abdullah.
            Kami menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih banyak kekurangan, maka untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dalam penyempurnaan karya tulis yang kami buat, dan kami mengucapkan banyak terimakasih.

Waalaikumsalam Warohmatullahi Wabarokatuh







                                                                                                            Jakarta, 19 Oktober 2015

                                                                                                                        Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar
………………………………………………………..
i
Daftar isi
………………………………………………………..
Ii
BAB I Pendahuluan
………………………………………………………..
1
1.1 Latar Belakang
………………………………………………………..
1
1.2 Rumusan Masalah
………………………………………………………..
1
1.3 Tujuan Pembahasan
………………………………………………………..
2
1.4 Manfaat Pembahasan
………………………………………………………..
2
BAB II Pembahasan
………………………………………………………..
3
2.1 Biografi
………………………………………………………..
3
2.2 Karya-karya
………………………………………………………..
4
BAB III Penutup
………………………………………………………..
7
3.1 Kesimpulan
………………………………………………………..
7
3.2 Daftar Pustaka
………………………………………………………..










ii
   



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Untuk sarjana-sarjana pendahulu kita, baik pada zaman kolonial maupun pasca kolonial, judul-judul karya puisi Abdullah berbentuk syair jelas tidak asing. Sayangnya, ternyata hanya judulnya yang tidak asing :  kebanyakan informasi tentang syair tersebut diperolehnya dari tulisan Abdullah sendiri, yaitu Hikayat Abdullah, yang mengisahkan latar belakang terciptanya Syair Singapura Terbakar dan Syair Kampung Gelam Terbakar. Menurut Abdullah, kebakaran yang pertama itu terjadi sebelum Melaka diserahkan kepada Inggris oleh pihak Belanda, yaitu pada tahun 1823. Kronologi Abdullah kurang tepat : Traktat London ditanda tangani hanya pada tahun  1824. Akan tetapi, kebakaran dahsyat yang dikisahkan dalam syairnya terjadi pada tahun 1830. Bagaimanapun, untuk pembaca Hikayat Abdullah, seharusnya jelas sekali bahwa Syair Kampung Gelam Terbakar yang memerikan kebakaran yang lain, yaitu yang terjafi pada zaman Gubernur Butterworth. Ternyata sebaliknya : Berulangkali kedua syair ini dikelirukan. Jika penelusuran terhadap ‘riwayat hidup’ teks-teks kisah kisah pelayaran Abdullah pada Jilid 1 menyingkapkan semacam tema penyuntingan yang beragenda tertentu, peninjauan mengenai tulisan-tulisan yang menyinggung kedua syaair ini akan memperlihatkan benang merah lain : Kekacau-balauan.
1.2. Rumusan Masalah
1.      Apa riwayat perjalanan Syair Abdullah Bin Abdul Kadir ?
2.      Apa Saja Karya-karya Syair Abdullah Bin Abdul Kadir Munsyi?



1.3. Tujuan Penelitian
1.      Memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Sastra Melayu
2.      Memperdalam ilmu pengetahuan mengenai Sejarah Sastra Melayu
3.      Menggali informasi tentang kesastraan
1.4. Manfaat Penelitian
1.      Untuk menggali informasi tentang syair Abdullah Bin Abdul Kadir
2.      Untuk menambah rasa cinta kita terhadap kesusastraan
3.      Untuk memberi informasi tentang sastra kepada pembaca















BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Biografi
       Abdullah bin abdul kadir munsyi lahir pada tahun 1797 di kampung pali, Melaka, dan meninggal pada bulan oktober 1854, di jedah, arab Saudi. Munsyi Abdullah adalah putra dari abdul kadir. Didikan ayahnya yg keras dalam bidang agama dan pengetahuan umum mengantarkannya menjadi seorang guru bahasa dan mampu menguasai berbagai bahasa, diantarnya bahasa arab,tamil, india, inggris, dan melayu. Ia adalah tokoh lokal pertama yang menuliskan kehidupan sehari-hari di Malaya yang dipublikasikan pada tahun 1849.[1]
       Istilah munsyi yang ditulis mendahului atau mengikuti namanya memiliki arti guru atau pendidik. Abdullah adalah keturunan pedagang arab hadrami, juga mempunyai darah keturunan tamil dan juga melayu. Untuk menghormati latar belakang etnik dan keagamaannya, orang-orang melayu menyebut Abdullah sebagai jawi peranakan atau jawi pecan.
       Abdullah menghabiskan masa kanak-kanaknya di Melaka. Ia mulai belajar menulis pada usia 4 tahun dengan “Tulisan Cakar Ayam” yang ia terakan dipapan tulis. Ia terserang penyakit disentri ketika berumur 6 tahun.
       Abdullah Munsyi termasuk sosok yang memiliki keterbelakangan dalam masa belajarnya, hal ini dibuktikan dengan teman-teman sebayanya yang sudah bisa melagukan ayat-ayat al- qur’an sedangkan Abdullah sendiri belum bisa melakukakannya. Namun ia lebih suka belajar meniru tulisan-tulisan berbahasa arab dengan penanya, sehingga ayahnya mengirimkan Abdullah kesekolah qur’an kampung Pali ( Kampong Pali Koran School ).
       Masa-masa Abdullah disekolah qur’an Kampung Pali adalah masa dimana Abdullah harus bekajar dengan keras. Ia belajar menulis dibawah pengawasan ayahnya langsung. Abdul Kadir sendiri  berwatak keras. Ia tak segan menyuruh Abdullah untuk menulis nama-nama orang yang dijumpainya di masjid, ia akan menghukum anaknya jika melakukan kesalahan atau belum semourna menulis nama-nama itu. Ia juga menyuruh Abdullah menyalin keseluruhan ayat al-qur’an dan menerjemahkan teks-teks arab ke bahasa melayu.[2]

a.       Kisah Pelayaran Abdullah Ke Mekah
Kisah pelayaran Abdullah ke Mekah merupakan karya terakhir yang ditulis oleh Abdullah bin Abdul Munsyi. Dalam karyanya ini Abdullah menceritakan Pelayarannya dari Singapura sampai ke Jeddah, dan terus ke Mekah. Dalam bentuk yang sudah singkat, kisah ini diterbitkan dalam majalah “Cermin Mata” di Singapura tahun 1858-1859 dalam 3 bagian. Cukup lama kisah ini tidak diterbitkan dengan lengkap dalam bahasa melayu, versi di majalah Cermin Mata yang diterbitkan lembaga misionaris Protestan, hanya mencatat perjalanan Abdullah sampai tepat sebelum menginjak pantai Jeddah. Klinkert, seorang sarjana Belanda menerbitakan
terjemahan Belanda yang lebih lengkap berdasarkan salinan manuskrip yang diperoleh oleh penerbit di Singapura, dengan judul Kisah ke Jeddah kemudian dimenerbitkan pula edisi melayu pada tahun 1889, namun kali ini didasarkan pada terbitan Cermin Mata.[3]
2.2. Karya-karya Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi
a.    Syair Kampung Gelam Terbakar
                   Syair Kampung Gelam Terbakar adalah syair karangan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi yang menceritakan kebakaran besar tahun 1847 di Kampung Gelam (sekarang Kampong Gelam), Singapura. Syair ini sering dirancukan dengan syair Singapura Terbakar, karena sama-sama membahas kebakaran di Singapura. Edisi Cap Batu 1847 saat ini tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden dan Perpustakaan Nasional Perancis.[4]
Contoh syair    :
1.      Suatu rencana baharu tuan dengarlah
Karangan fakir Munsyi Abdullah
Perkataannya kalau2 ada yang salah
Tuan2 ampun dan maafkanlah.
2.      Karena pekerjaan ini didalam gopoh
Tatkala berlari2 tempuh menempuh
Beberapa kali bangun dan jatuh
Ketakutan sampailah kaki pun lumpuh.
3.      Kehilangan pensilku beberapa kali
Jatuh berciciran di Kampung Bali
Sebab Melihatkan api itu besar sekali
Fikiran pun tiadalah dapat dicari.
4.      Sahaya mengarangkan ini tunduk tengadah
Seduit pun tiada mendapat faedah
Barang yang kukarangkan ini sesungguhnya ada
Bukannya aku membuat bohong dan mengada2.
b.    Syair Singapura Terbakar
      Syair Singapura Terbakar adalah syair karangan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi. Pertama kali syair ini diterbitkan sekaligus dalam Latin dan Jawi tahun 1843, sedangkan edisi cetakan batu diterbitkan tahun 1849. Dalam syair ini Abdullah menceritakan kebakaran dahsyat yang melanda Singapura pada tahun 1830, dalam syair ini Abdullah melaporkan peristiwa kebakaran ini dengan cukup terperinci, karena menceritakan peristiwa actual melalui syair ini. Abdullah juga disebut wartawan melayu pertama.[5]
Contoh Syair              :

1.      Dengarkan tuan suatu rencana
Karangan fakir orang yang hina
Sajaknya janggal banyak tak kena
Dari pada akal belum sempurna.
2.      Dengarlah tuan dengan bersuka
Dikarangkan oleh seorang anak Melaka
Seolah2 membuat jenaka
Janganlah tuan menjadi murka.
3.      Karangan fakir ila Allah Ta’ala
Seorang miskin bernama Abdullah
Harapkan ampun dari pada Allah
Kalau2 ada tersebut yang salah.
4.      Ampunlah tuan2 yang menengarkan
Sebarang bahasa sahaya tuliskan
Perkataan lanjut sahaya ringkaskan
Supaya sedap tuan dengarkan.









BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
      Akhirnya dari hasil makalah yang kami buat, kami dapat menyimpulkan bahwa Abdullah bin Abdul Kadir seorang penyair yang sangat dalam pengalamannya didunia syair. Berbagai kisah perjalanan yang ia alami ke Mekah, dan Syair Singapura Terbakar  serta Syair Kampung Gelam Terbakar telah memberikan inspirasi baginya untuk membuat sebuah karya yang eksotis.



















Daftar Pustaka

Sweeney Amin. Karya lengkap Abdullah Bin Abdul Kadir Munsyi. Jakarta: Gramedia. Jilid 2 puisi dan ceretera, 2006.
Cornelius-takahama Vernon, 2001, dalam  http ://infopedia.nl.sg
Sweeney, Amin (2006). Karya Lengkap Abdullah bin Abdulkadir Munsyi: Jilid 2 Puisi dan Ceretera. Kepustakaan Populer Gramedia/École française d’Extrême-Orient. 
 

                            
                                              
















[1] ( Cornelius-takahama Vernon, 2001, dalam  http ://infopedia.nl.sg)
[2] (anonym, dalam, http://en.wikipedia.org)
[3] Sweeney, Amin (2005). "Kisah Pelayaran Abdullah ke Mekah". Karya Lengkap Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Kepustakaan Populer Gramedia/École française d’Extrême-Orient. 
[4] Sweeney, Amin (2006). Karya Lengkap Abdullah bin Abdulkadir Munsyi: Jilid 2 Puisi dan Ceretera. Kepustakaan Populer Gramedia/École française d’Extrême-Orient. 
[5] Sweeney, Amin (2006). Karya Lengkap Abdullah bin Abdulkadir Munsyi: Jilid 2 Puisi dan Ceretera.

0 comments:

Post a Comment

 
;