Friday, November 8, 2013

puisi berjudul Sahabat

Senyum yang terpancar
Terselimuti  air mata
Membuat pipi menjadi lembab
Menghapus keindahan hari itu
Cahaya terasa tak indah lagi
Ketika dirimu telah mencoba
Menghkianati semua ini
Entah apa yang kau ingin dari ku
Kau tega menusuk ku  secara diam-diam
Kau telah merampas sebagian yang ku miliki
Kau telah mengambil benda kesayangan ku
Dan kau pula telah mengambil orang yang ku sayangi      
Benda mati, benda hidup telah kau ambil
Apa sebenarnya yang kau ingin dari ku?
Mengapa kau tega mengambil apa yang menjadi poluris ku?
Dimana hati suci mu wahai sahabat.....
Dimana akal sehat mu itu....
Apa kah kau tak merasa adanya tuhan ??
Yang selalu mengawasi nakhluknya..
Sahabat*...
Jujur aku tak bisa memanggil mu sahabat
Tingkah mu telah menyakiti perasaan ku
Hingga aku tak bisa memaaf kan mu
Mungkin kah ku panggil dirimu perampas??
Yang telah merampas poluris ku...
Sahabat...
Jika dirimu terus seperti itu
Mengapa kau tak merampas jiwa ku saja
Sehingga apa yang ku miliki bisa menjadi milik mu
Dengan artian halal...
Sahabat*....
Masih kah kau tega menatap air mata ini
Tanpa sebuah kata maaf yang kau lontar??
Hati mu sudah tertutup oleh sikap mu
Sehingga cahaya hidayah sulit kau terapkan
Sahabat*....
Hanya kata maaf dari ku jika kau tak bisa berkata maaf
Aku harus menganggap mu tiada dalam hidupku

Untuk selama lamanya.. LLL

0 comments:

Post a Comment

 
;